Ahad, 23 November 2008

इन्स्पिरासी हिदुप ku

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran........2 : 186

Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan berendah diri dan
dengan suara yang lembut (dengan mengatakan): "Sesungguhnya jika Dia
menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur."........6 : 63

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas......7 : 55

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.......7 : 56

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui........ 9 : 103

Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan
berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya
itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu
memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan......10 : 12

Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Saleh. Saleh berkata: "Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain
Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah
kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan doa hamba-Nya)."..........11 : 61

Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatu pun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadah) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka........13 : 14

Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa”..........17 : 11

Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami
memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta pengikutnya dari bencana yang besar........21 : 76




Sesungguhnya, ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa (di dunia): "Ya
Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami
rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik.......23 : 109

Berkata Ibrahim: "Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa) mu sewaktu
kamu berdoa (kepadanya)?,..........26 : 72

Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan
apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang
menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping
Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya)..........27 : 62
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main.
Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka
mengetahui..........29 : 64

Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka
sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan
(Allah),.........29 : 65

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah
orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka
menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri........32 : 15

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada
Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian
dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka........32 : 16

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudaratan, dia memohon (pertolongan)
kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan
memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudaratan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari alan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka"...........39 : 8

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina"...........40 : 60

Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka
dia menjadi putus asa lagi putus harapan........41 : 49

Dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah dia
ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata: "Ini adalah hakku, dan aku
tidak yakin bahwa hari kiamat itu akan datang. Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisi-Nya". Maka Kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang telah mereka kerjakan dan akan Kami rasakan kepada mereka azab yang keras........41 : 50

Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan
menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak
berdoa......41 : 51

Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan
kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan,.....42 : 25

dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan
amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya.
Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras..42 : 26

Dan jika Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah
mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui
keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat........42 : 27

Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan
menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.......42 : 28

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah
sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa
mereka?............46 : 5
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar),
mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau
membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang"...........59 : 10

Jumaat, 14 November 2008

20 amalan murah rezeki

Amalan-amalan ini menjadi sebab Allah (SWT)limpahi hamba-Nya dengan keluasan rezeki dan rasa kaya dengan pemberian-Nya. Berdasarkan konsep rezeki yang telah diperkatakan, Allah (SWT)memberi jalan buat setiap hamba-Nya untuk memperolehi rezeki dalam pelbagai bentuk yang boleh menjadi punca kebaikan dunia dan akhirat. Di antaranya:

1. Menyempatkan diri beribadah
Allah
(SWT)tidak sia-siakan pengabdian diri hamba-Nya, seperti firman-Nya dalam hadis qudsi:

"Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu." (Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah r.a.)

2. Memperbanyak istighfar
Istighfar adalah rintihan dan pengakuan dosa seorang hamba di depan Allah
(SWT), yang menjadi sebab Allah (SWT)jatuh kasih dan kasihan pada hamba-Nya lalu Dia berkenan melapangkan jiwa dan kehidupan si hamba. Sabda Nabi s.a.w.:

"Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah (SWT)s.w.t akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka." (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa'i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas r.a.)

3. Tinggalkan perbuatan dosa
Istighfar tidak laku di sisi Allah
(SWT)jika masih buat dosa. Dosa bukan saja membuat hati resah malah menutup pintu rezeki. Sabda Nabi s.a.w.:

"… dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya." (Riwayat at-Tirmizi)

4. Sentiasa ingat Allah (SWT)
Banyak ingat Allah
(SWT)buatkan hati tenang dan kehidupan terasa lapang. Ini rezeki yang hanya Allah (SWT)beri kepada orang beriman. Firman-Nya:

"(iaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah (SWT). Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah (SWT)hati menjadi tenteram." (Ar-Ra'd: 28)

5. Berbakti dan mendoakan ibu bapa
Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Rasulullah s.a.w. berpesan agar siapa yang ingin panjang umur dan ditambahi rezekinya, hendaklah berbakti kepada ibu bapanya dan menyambung tali kekeluargaan. Baginda s.a.w. juga bersabda:

"Siapa berbakti kepada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah (SWT)akan memanjangkan umurnya." (Riwayat Abu Ya'ala, at-Tabrani, al-Asybahani dan al-Hakim)

Mendoakan ibu bapa juga menjadi sebab mengalirnya rezeki, berdasarkan sabda Nabi s.a.w.:

"Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah (SWT)) daripadanya." (Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)

6. Berbuat baik dan menolong orang yang lemah
Berbuat baik kepada orang yang lemah ini termasuklah menggembirakan dan meraikan orang tua, orang sakit, anak yatim dan fakir miskin, juga isteri dan anak-anak yang masih kecil. Sabda Nabi s.a.w.:

"Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu." (Riwayat Bukhari)

7. Tunaikan hajat orang lain
Menunaikan hajat orang menjadi sebab Allah
(SWT)lapangkan rezeki dalam bentuk tertunainya hajat sendiri, seperti sabda Nabi s.a.w.:

"Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah (SWT)akan menunaikan hajatnya…" (Riwayat Muslim)

8. Banyak berselawat
Ada hadis yang menganjurkan berselawat jika hajat atau cita-cita tidak tertunai kerana selawat itu dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan, dan kesukaran serta meluaskan rezeki dan menyebabkan terlaksananya semua hajat. Wallahu a'lam.

9. Buat kebajikan banyak-banyak
Ibnu Abbas berkata:

"Sesungguhnya kebajikan itu memberi cahaya kepada hati, kemurahan rezeki, kekuatan jasad dan disayangi oleh makhluk yang lain. Manakala kejahatan pula boleh menggelapkan rupa, menggelapkan hati, melemahkan tubuh, sempit rezeki dan makhluk lain mengutuknya."

10. Berpagi-pagi
Menurut Rasulullah s.a.w., berpagi-pagi (memulakan aktiviti harian sebaik-baik selesai solat Subuh berjemaah) adalah amalan yang berkat.

11. Menjalin silaturrahim
Nabi s.a.w. bersabda:

"Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya." (Riwayat Bukhari)

12. Melazimi kekal berwuduk
Seorang Arab desa menemui Rasulullah s.a.w. dan meminta pedoman mengenai beberapa perkara termasuk mahu dimurahkan rezeki oleh Allah
(SWT). Baginda s.a.w. bersabda:

"Sentiasalah berada dalam keadaan bersih (dari hadas) nescaya Allah (SWT)akan memurahkan rezeki." (Diriwayatkan daripada Sayidina Khalid al-Walid)

13. Bersedekah
Sedekah mengundang rahmat Allah
(SWT)dan menjadi sebab Allah (SWT)buka pintu rezeki. Nabi s.a.w. bersabda kepada Zubair bin al-Awwam:

"Hai Zubair, ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yang dikirim oleh Allah (SWT)azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, nescaya Allah (SWT)membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, nescaya Allah (SWT)menyedikitkan baginya." (Riwayat ad-Daruquthni dari Anas r.a.)

14. Melazimi solat malam (tahajud)
Ada keterangan bahawa amalan solat tahajjud memudahkan memperoleh rezeki, menjadi sebab seseorang itu dipercayai dan dihormati orang dan doanya dimakbulkan Allah
(SWT).

15. Melazimi solat Dhuha
Amalan solat Dhuha yang dibuat waktu orang sedang sibuk dengan urusan dunia (aktiviti harian), juga mempunyai rahsia tersendiri. Firman Allah
(SWT)dalam hadis qudsi:

"Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya." (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

16. Bersyukur kepada Allah (SWT)
Syukur ertinya mengakui segala pemberian dan nikmat dari Allah
(SWT). Lawannya adalah kufur nikmat. Allah (SWT)berfirman:

"Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur, nescaya Aku tambahi nikmat-Ku kepadamu, dan demi sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku amat keras." (Ibrahim: 7) Firman-Nya lagi: "… dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Ali Imran: 145)

17. Mengamalkan zikir dan bacaan ayat Quran tertentu
Zikir dari ayat-ayat al-Quran atau asma'ul husna selain menenangkan, menjenihkan dan melunakkan hati, ia mengandungi fadilat khusus untuk keluasan ilmu, terbukanya pintu hidayah, dimudahkan faham agama, diberi kemanisan iman dan dilapangkan rezeki.

Misalnya, dua ayat terakhir surah at-Taubah (ayat 128-129) jika dibaca secara konsisten tujuh kali setiap kali lepas solat, dikatakan boleh menjadi sebab Allah (SWT)lapangkan kehidupan dan murahkan rezeki.

Salah satu nama Allah (SWT), al-Fattah (Maha Membukakan) dikatakan dapat menjadi sebab dibukakan pintu rezeki jika diwiridkan selalu; misalnya dibaca "Ya Allah (SWT)ya Fattah" berulang-ulang, diiringi doa: "Ya Allah (SWT), bukalah hati kami untuk mengenali-Mu, bukalah pintu rahmat dan keampunan-Mu, ya Fattah ya 'Alim." Ada juga hadis menyebut, siapa amalkan baca surah al-Waqi'ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kepapaan. Wallahu a'lam.

18. Berdoa
Berdoa menjadikan seorang hamba dekat dengan Allah
(SWT), penuh bergantung dan mengharap pada rahmat dan pemberian dari-Nya. Dalam al-Quran, Allah (SWT)suruh kita meminta kepada-Nya, nescaya Dia akan perkenankan.

19. Berikhtiar sehabisnya
Siapa berusaha, dia akan dapat. Ini sunnatullah. Dalam satu hadis sahih dikatakan bahawa Allah
(SWT)berikan dunia kepada orang yang dicintai-Nya dan yang tidak dicintai-Nya, tapi agama hanya Allah (SWT)beri kepada orang yang dicintai-Nya saja. (Riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)

Bagi orang beriman, tentulah dia perlu mencari sebab-sebab yang boleh membawa kepada murah rezeki dalam skop yang luas. Misalnya, hendak tenang dibacanya Quran, hendak dapat anak yang baik dididiknya sejak anak dalam rahim lagi, hendak sihat dijaganya pemakanan dan makan yang baik dan halal, hendak dapat jiran yang baik dia sendiri berusaha jadi baik, hendak rezeki berkat dijauhinya yang haram, dan sebagainya.

20. Bertawakal
Dengan tawakal, seseorang itu akan direzekikan rasa kaya dengan Allah
(SWT). Firman-Nya:

"Barang siapa bertawakal kepada Allah (SWT), nescaya Allah (SWT)mencukupkan (keperluannya) ." (At-Thalaq: 3)

Nabi s.a.w. bersabda:

"Seandainya kamu bertawakal kepada Allah (SWT)dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang." (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)

Kesemua yang disebut di atas adalah amalan-amalan yang membawa kepada takwa. Dengan takwa, Allah (SWT)akan beri "jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkan) , dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak terlintas di hatinya." (At-Talaq: 2-3)

Pendek kata, bagi orang Islam, untuk murah rezeki dalam ertikata yang sebenarnya, kuncinya adalah buat amalan-amalan takwa. Amalan-amalan ini menjadi sebab jatuhnya kasih sayang Allah (SWT), lalu Allah (SWT)limpahi hamba-Nya dengan keluasan rezeki dan rasa kaya dengan pemberian-Nya.

Saham Akhirat

Perbuatan-perbuatan berikut akan diberikan ganjaran sehingga hari kiamat.

1. Sedekah Naskhah Al-Quran
Tidak kira ada sedekahkan kepada individu ataupun masjid, setiap kali Quran tersebut di baca, maka anda juga akan mendapat ganjarannya.

2. Memberi atau Berkongsi Buku-buku Ilmu Pengetahuan
Contohnya ialah buku sains, matematik atau apa-apa sahaja buku yang memberi pengetahuan berguna. Sekiranya orang membaca dan mengamalkannya, maka anda juga akan mendapat ganjaran pahala.

3. Menanam Pokok
Anda akan mendapat ganjaran pahala bagi setiap makhluk Allah yang menjadikan pokok yang anda tanam sebagai tempat berteduh ataupun sebagai makanan.

4. Mengajar Doa

Jika kita mengajar seseorang membaca doa, walau doa makan sekalipun, maka kita akan mendapat ganjaran setiap kali orang tersebut membaca doa itu.

Ini adalah sebahagian perkara yang boleh dilakukan oleh kita untuk mendapat ganjaran yang berkekalan.

Kesilapan Di Bulan Ramadhan

Pada hemat saya, kita bolehlah mengatakan bahawa objektif atau sasaran yang perlu dicapai oleh Muslim di bulan Ramadhan ini kepada dua yang terutama. Iaitu taqwa dan keampunan. Perihal objektif taqwa telah disebut dengan jelas di dalam ayat 183 dari surah al-Baqarah. Manakala objektif 'mendapatkan keampunan' ternyata dari hadith sohih tentang Sayyidatina Aisyah r.a yang bertanya kepada nabi doa yang perlu dibaca tatkala sedar sedang mendapat lailatul qadar. Maka doa ringkas yang diajar oleh Nabi SAW adalah doa meminta keampunan Allah SWT.
Bagaimanapun, kemampuan untuk mendapatkan kesempurnaan pahala ramadhan kerap kali tergugat akibat kekurangan ilmu dan kekurang perihatinan umat Islam kini. Antara yang saya maksudkan adalah :-

1) Makan dan minum dengan bebas setelah batal puasa dengan sengaja (bukan kerana uzur yang diterima Islam). Perlu diketahui bahawa sesiapa yang batal puasanya dengan sengaja tanpa uzur seperti mengeluarkan mani secara sengaja, merokok, makan dan minum. Ia dilarang untuk makan dan minum lagi atau melakukan apa jua perkara yang membatalkan puasa yang lain sepanjang hari itu. (Fiqh as-Siyam, Al-Qaradawi, hlm 112). Ia dikira denda yang pertama baginya selain kewajiban menggantikannya kemudiannya. Keadaan ini disebut di dalam sebuah hadith, Ertinya : "sesungguhnya sesiapa yang telah makan (batal puasa) hendaklah ia berpuasa baki waktu harinya itu" (Riwayat al-Bukhari)

2) Makan sahur di waktu tengah malam kerana malas bangun di akhir malam . Jelasnya, individu yang melakukan amalan ini terhalang dari mendapat keberkatan dan kelebihan yang ditawarkan oleh Nabi SAW malah bercanggah dengan sunnah baginda. "Sahur" itu sendiri dari sudut bahasanya adalah waktu terakhir di hujung malam. Para Ulama pula menyebut waktunya adalah 1/6 terakhir malam. (Awnul Ma'bud, 6/469). Imam Ibn Hajar menegaskan melewatkan sahur adalah lebih mampu mencapai objektif yang diletakkan oleh Nabi SAW. (Fath al-Bari, 4/138)

3) Bersahur dengan hanya makan & minum sahaja tanpa ibadah lain . Ini satu lagi kesilapan umat Islam kini, waktu tersebut pada hakikatnya adalah antara waktu terbaik untuk beristigfar dan menunaikan solat malam. Firman Allah ketika memuji orang mukmin ertinya : " dan ketika waktu-waktu bersahur itu mereka meminta ampun dan beristighfar" (Az-Zariyyat : 18)

4) Menunaikan solat witir sejurus selepas terawih . Menurut dalil-dalil yang sohih, waktu yang terbaik bagi solat witir adalah penutup segala solat sunat di sesuatu hari itu berdasarkan hadith ertinya "Jadikanlah solat sunat witir sebagai solat kamu yang terakhir dalam satu malam". (Fath al-Bari, no 936). Sememangnya tidak salah untuk melakukan witir selepas terawih, cuma sekiranya seseorang itu yakin akan kemampuannya untuk bangun bersahur dan boleh melakukan solat sunat selepas itu, maka adalah lebih elok ia melewatkan witirnya di akhir malam.

5) Tidak menunaikan solat ketika berpuasa. Ia adalah satu kesilapan yang maha besar. Memang benar, solat bukanlah syarat sah puasa. Tetapi ia adalah rukun Islam yang menjadi tonggak kepada keislaman sesorang. Justeru, 'ponteng' solat dengan sengaja akan menyebabkan pahala puasa seseorang itu menjadi 'kurus kering' pastinya.

6) Tidak mengutamakan solat Subuh berjemaah sebagaimana Terawih. Ini jelas suatu kelompongan yang ada dalam masyarakat tatakala berpuasa. Ramai yang lupa dan tidak mengetahui kelebihan besar semua solat fardhu berbanding solat sunat, teruatamnya solat subuh berjemaah yang disebutkan oleh Nabi SAW bagi orang yang mendirikannya secara berjemaah, maka beroleh pahala menghidupkan seluruh malam.

7) Menunaikan solat terawih di masjid dengan niat inginkan meriah . Malanglah mereka kerana setiap amalan di kira dengan niat, jika niat utama seseorang itu ( samada lelaki atau wanita) hadir ke masjid adalah untuk meriah dan bukannya atas dasar keimanan dan mengharap ganjaran redha Allah sebagaimana yang ditetapkan oleh Nabi SAW di dalam hadith riwayat al-Bukhari. Maka, "Sesungguhnya sesuatu amalan itu dikira dengan niat". (Riwayat al-Bukhari)

8) Bermalasan dan tidak produktif dalam kerja-kerja di siang hari dengan alasan berpuasa. Sedangkan, kerja yang kita lakukan di pejabat dengan niat ibadat pastinya menambahkan lagi pahala. Justeru, umat Islam sewajarnya memperaktifkan produktiviti mereka dan bukan mengurangkannya di Ramadhan ini.

9) Memperbanyakkan tidur di siang hari dengan alasan ia adalah ibadat . Sedangkan Imam As-Sayuti menegaskan bahawa hadith yang menyebut berkenaan tidur orang berpuasa itu ibadat adalah amat lemah. (al-Jami' as-Soghir ; Faidhul Qadir, Al-Munawi, 6/291)

10) Menganggap waktu imsak sebagai 'lampu merah' bagi sahur . Ini adalah kerana waktu imsak sebenarnya tidak lain hanyalah 'lampu amaran oren' yang di cadangkan oleh beberapa ulama demi mengingatkan bahawa waktu sahur sudah hampir tamat. Ia bukanlah waktu tamat untuk makan sahur, tetapi waktu amaran sahaja. Lalu, janganlah ada yang memberi alasan lewat bangun dan sudah masuk imsak lalu tidak dapat berpuasa pada hari itu.. Waktu yang disepakti ulama merupakan waktu penamat sahur adalah sejurus masuk fajar sadiq (subuh). (As-Siyam, Dr Md 'Uqlah, hlm 278)

11) Wanita berterawih beramai-ramai di masjid tanpa menjaga aurat . Ini nyata apabila ramai antara wanita walaupun siap bertelekung ke masjid, malangnya kaki dan aurat mereka kerap terdedah da didedahkan berjalan dan naik tangga masjid di hadapan jemaah lelaki. Tatkala itu, fadhilat mereka solat di rumah adalah lebih tinggi dari mendatangkan fitnah buat lelaki ketika di masjid.

12) Tidak memperbanyakkan doa tatkala berpuasa dan berbuka . Ini satu lagi jenis kerugian yang kerap dilakukan oleh umat Islam. Nabi SAW telah menyebut :-
Ertinya : "Tiga golongan yang tidak di tolak doa mereka, pemimpin yang adil, individu berpuasa sehingga berbuka dan doa orang yang di zalimi" ( Riwayat At-Tirmizi, 3595, Hasan menurut Tirmizi. Ahmad Syakir : Sohih )
Selain itu, doa menjadi bertambah maqbul tatkala ingin berbuka berdasarkan hadith.
Ertinya : "Sesungguhnya bagi orang berpuasa itu ketika berbuka (atau hampir berbuka) doa yang tidak akan ditolak" ( Riwayat Ibn Majah, no 1753, Al-Busairi : Sanadnya sohih)